Selasa, 26 Februari 2013

Pelantikan Terkesan



Lagi-lagi sang pagi menampakkan ronanya yang kurang membawa semangat. Awan yang putih mempesona, kali ini diselimuti mendung menjadi abu-abu kusam. Langit tempatku bermimpi seperti hendak runtuh. Tetapi suasana yang seperti inilah yang aku harapkan selama aku berada dalam perjalanan sebuah proses. Aku adalah seorang pelajar setingkat eS-eM-A. Tepatnya disebuah kota yang merupakan kawasan terluas di Pulau Jawa. Ialah Kabupaten Cilacap. Lebih spesifiknya Kecamatan Kedungreja. Tepat sekali, disanalah aku duduk sebagai pelajar. Sebut saja Intan. Aku punya habi menulis. Hahaha :) sayangnya, tulisanku itu semakin hari semakin gaje alias gak jelas. Itu sebabnya aku dijuluki sebagai penulis gaje bin amatiran.

Long Distance

Pagi yang kelam menandakan cuaca yang tak bersemangat. Seorang gadis periang mengendarai motornya menuju sekolah barunya. Baru saja ia menuntaskan pendidikannya di SMP, kini ia melanjutkan studinya di SMA SEMAKIN JAYA. Sahabat yang masih terus digandengnya sejak ia masih duduk di bangku SD adalah Agni. Sedang dia sendiri, sebut saja Acha. Nama asli dari Acha Ramadhani, sosok idola ketika ia duduk di bangku putih biru. Yang ia yakini, ia telah menjadi remaja seutuhnya. Tidak bisa jika dikatakan anak-anak lagi. Terlalu sempit kalimat ini jika diucapkan. Gadis pintar dan cantik ini masih bertahan dengan style nya yang sederhana. Itulah yang membuat orang lain kagum terhadapnya.
“Cha, kamu dicari oleh Bu Winda.” Ucap Agni, sahabat sejati Acha.
“Bu Winda? Ada apa ya?” sahut Acha dengan tatapan sangsinya.