Nazril Azzam adalah namaku. Sebut saja Azzam. Aku terlahir
dalam keluarga yang sederhana. Aku terlahir sama seperti anak lainnya.
Memiliki dua mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, mulut untuk
bicara, hidung untuk bernafas, kaki untuk berjalan, dan masih banyak
lagi karunia yang Tuhan anugrahkan kepadaku. Satu hal yang tak ternilai
bagiku adalah sosok keluarga dan sahabat. Ya, mereka adalah sebagian
dari ragaku, harapan dari mimpi-mimpi kecilku, dan sebagai senyum
semangatku. Aku sangat beruntung, punya ayah dan ibu yang selalu
membimbingku, adik yang selalu menemaniku berkelahi, dan dua sejoli
sahabatku, Dani dan Rifa yang baik selalu padaku. Bersama mereka adalah
surga bahagiaku. Tapi, ngomongin ceritaku tanpa cinta itu ya, nggak asik
dong ! Etapi..kini aku tak begitu memikirkanya, setelah masa lalu yang
kurasa tak perlu untuk diungkit kembali. Gadis yang dulu aku anggap
belahan jiwa ternyata aku salah. Hmm, mungkin. Beruntungnya aku punya
dua sahabat yang baik yang mampu mambuatku tetap semangat.
"Tenang, Zam, Keke pasti nyesel ninggalin kamu." ucap Rifa.
"Iya Fa, aku ngak papa kok." jawabku tenang.