Kamis, 03 Oktober 2019

Random

Dalam menyikapi suatu persoalan, orang pandai cenderung akan berpikir panjang, sedangkan orang pandir malah berang.

Kata guru kebanggaanku, tulisan adalah cermin karakter seseorang. Kalau mau tahu isi otak seseorang, cermati saja tulisannya. Dari situ, kita dapat menilai seseorang mudah berang atau sosok yang berpikir panjang. Well, dari menyimak tulisan panjang, aku dapat membedakan mana yang otaknya berisi, mana yang kopong.

Dua berita duka mendarat di telingaku dalam rentang waktu yang senjang tipis. Apakah ini petir di hari yang cerah? Tidak nyambung. Skip.

Pernahkah kamu diam tanpa kata menyaksikan siang menjadi malam?

Ini masih pukul dua siang. Cuaca sangat panas, seperti otakku yang mau meledak memikirkan tugas sekolah yang tidak kunjung selesai karena tidak pernah kusentuh. Aku sudah membukanya. Aku tinggalkan dia. Aku malah mengambil telepon pintar, melakukan ritual melihat-lihat cerita. Dalam otakku penuh dengan semangat untuk mengerjakan tugas-tugas itu, namun alat gerakku lebih reflek men-scroll kiriman Instagram ketimbang mengetik tugas yang mangkrak.

Aku menyadari tugasku jauh lebih penting untuk kuselesaikan. Tapi, ya tapi. Lagi-lagi tapi.
Di luar hujan sangat deras. Yang terang telah berganti gelap. Malam sempurna mendominasi. Aku menangis oleh pengertian yang takkan terucap oleh mulut. 

 

Ditulis di Purwokerto, ketika beban skripsi menguasai (2/8).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar