Kamis, 21 November 2019

November!

Dear Intan,

Kenapa murung, sayang? Kuperhatikan akhir-akhir ini kamu tampak bergembira. Ya, wajar saja. Kudengar, kamu sudah ada yang menaungi setelah kamu menangis meraung-raung di hadapanku pascawisuda yang lalu.

Kamis, 03 Oktober 2019

Random

Dalam menyikapi suatu persoalan, orang pandai cenderung akan berpikir panjang, sedangkan orang pandir malah berang.

Rabu, 02 Oktober 2019

Kelakuan Pengangguran

(i)
Bangun pagi kesiangan
Sarapan dilupakan
Beribadah mengaku pernah
Olahraga boro-boro
Olah hati apalagi

Senin, 30 September 2019

Elegi September

Yth. Kamu yang sudah dimaafkan

Kita tahu, bukan kita, melainkan aku, ujung 2016 adalah musim penghujan, air melimpah, bunga bermekaran. Setelahnya, aku terkejut dan sama sekali kepayahan untuk menerima keadaan. Matahari menyengat ari. Kamu pergi dan aku kembali sendiri dengan surat-surat yang teronggok di CPU tanpa pernah sampai kepada yang dituju, yaitu kamu. 

Minggu, 12 Mei 2019

Jam ke-25


Aku ingin, Tuhan memberiku tambahan waktu satu jam saja setiap harinya, agar aku bisa mengerjakan skripsi lebih lama, menyiapkan materi pelajaran untuk anak-anak lebih matang, bermain bersama teman lebih puas, beribadah lebih khusuk, pun tidur nyenyak lebih paripurna.

Jumat, 03 Mei 2019

Pemalas yang Beruntung

Ada angin segar apa seorang Intan kembali bercerita? Ada peristiwa yang aku ingin ini abadi. Well, anggap saja beberapa jam lalu aku menunaikan ujian seminar proposal. Ya, seminar proposal. Ketika teman-teman di kampus lain sudah seminar hasil, ujian komprehensif, bahkan mungkin ada yang tinggal capcipcup bangku wisuda, aku masih di tahap ini: proposal. It doesn’t matter. Bukankah setiap orang punya waktunya sendiri? Ya, pun setiap orang punya ceritanya sendiri-sendiri, cerita yang membentuk siapa kita hari ini.