Jumat, 21 Desember 2018

Orang-Orang Hari Ini


Orang-orang hari ini lebih mudah melupakan. Kenangan segala rupa, pengalaman buruk, tragedi haru, kesalahan tulis dan ucap, hitam, putih, biru, tergantikan dengan yang baru-baru.


Orang-orang hari ini menuntut hidupnya selalu baru, selalu lebih baik. Setiap hari mereka mengejar peruntungan. Setiap hari meminimalkan kerugian. Menindas yang lemah, jika memang diperlukan.

Orang-orang hari ini gila dengan kehormatan, jabatan, pengakuan. Mereka ingin semua orang tahu tentang dirinya, pun semua kepunyaan dan keinginannya. Akhirnya, media sosial disesaki oleh aktivitas nirfaedah mereka. Kita tidak bisa lagi mencari konten yang kita butuhkan. Berbagai macam cerita telah tersaji di hadapan kita.

Orang-orang hari ini gampang memanfaatkan orang-orang lain, memanfaatkan kesempatan, memanfaatkan kepunyaan (uang). Pada muaranya, mereka menghalalkan berbagai cara demi mendapat kebutuhan (baca: keinginan) mereka.

Orang-orang hari ini saling mengandalkan, lalu dengan gampang, orang-orang melupakan.

Manusia makhluk sosial, butuh keberadaan orang lain untuk bisa melakukan banyak hal, pun mengenal sekitar. Kudu peduli kalau ingin dipedulikan, kudu mau bertoleransi kalau ingin dihargai, kudu sedia mendengar kalau ingin didengar. Sudah cukup kebanyakan makan semut yang membikin manusia mudah lupa. Seterusnya, kata Kansa, "Mari tetap mencatat, buat merawat daya ingat."

Heu, kangen sama Kansa ._.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar